Minggu, 27 Juli 2008

BARRACK OBAMA Batal Kunjungi Prajurit Luka, Obama Dikecam

Batal Kunjungi Prajurit Luka, Obama Dikecam
Barack Obama berbicara dengan PM Inggris Gordon Brown saat berkunjung ke Inggris, Sabtu (26/7).
Minggu, 27 Juli 2008 | 14:37 WIB

WASHINGTON, MINGGU - Kandidat presiden dari Partai Republik John McCain mengecam lawannya, Barack Obama yang memilih menemui para pemimpin Eropa dan berkampanye di depan massa ketimbang mengunjungi prajurit AS yang terluka di Jerman.

Namun, kubu Obama menyebut kritik itu tidak pantas. Kubu Obama mengatakan rencana mengunjungi prajurit AS di Jerman itu dibatalkan setelah ada peringatan dari Pentagon tidak boleh ada aktivitas politik di barak militer, tempat prajurit itu dirawat.
Kritik kubu McCain itu disampaikan lewat sebuah iklan dengan sasaran terbatas pada Sabtu (26/7) atau Minggu (27/7) waktu Indonesia. McCain juga mengkritik Obama yang selain tidak mengunjungi prajurit luka. "Sepertinya Pentagon tidak mengizinkannya membawa kamera. John McCain selalu ada untuk para prajurit kita," demikian bunyi iklan Republik yang ditayangkan di Colorado, Pennsylvania dan Washington DC itu.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC, untuk program This Week edisi Minggu, McCain memperjelas kritik itu. "Jika saya diberitahu Pentagon bahwa saya tidak boleh mengunjungi serdadu itu, dan saya ada di sana dan ingin berada di sana, saya jamin, akan ada peristiwa yang menggetarkan," katanya.

Iklan kritik McCain itu muncul di tengah gencarnya pemberitaan media massa atas tur Obama di Timur Tengah dan Eropa. Semula kritik McCain mendorong Obama untuk mengunjungi Irak dan Afghanistan yang masih disebut sebagai medan perang. Namun McCain tercengang ketika mendapati berita-berita tentang tur Obama itu mendominasi tayangan berita politik.

Menjawab kritik itu, juru bicara kampanye Obama, Tommy Vietor, mengatakan bahwa baik Obama maupun McCain percaya bahwa serdadu yang terluka itu pantas mendapatkan penghargaan. Bahkan Obama sudah mengunjungi pasukannya di Irak dan Afghanistan pekan lalu dan beberapa kali menengok tentara di Pusat Medis AD Walter Reed di Washington. "Obama juga masih tidak ingin para prajurit yang sudah terluka itu diseret dalam polemik kampanye politik," kata Vietor.

"Senator McCain tahu betul bahwa Senator Obama sangat mendukung dan menghormati tentara kita, yang membuat serangan semacam itu gagal. Politisasi tentara semacam inilah yang coba dihindari Senator Obama," kata Vietor.

Obama sedang terbang dari London ke Chicago Sabtu ketika kampanye McCain mengutip komentar dari Joe Repya, seorang pensiunan kolonel AD yang mengatakan bahwa Obama mengingkari komitmennya untuk menjenguk prajurit luka.

"Banyak alasan dikemukakan, tetapi tak satu pun yang meyakinkan. Semua alasan itu juga berbeda dengan pernyataan para pemimpin militer. Bagi orang muda yang begitu cerdas dalam bermain sebagai presiden, Obama salah besar dalam menilai kebutuhan penting pada jabatan yang sedang ia kejar," kata Repya.

Kamis lalu ketika Obama berbicara di depan 200.000 orang di Berlin, tim kampanyenya mengeluarkan pernyataan tertulis soal pembatalan kunjungan ke Pangkalan Udara Ramstein dan rumah sakit militer di Landstuhl, Jerman. Semula tidak disebutkan bahwa ada larangan dari Pentagon. Tim kampanye Obama hanya mengatakan, tidak pantas mengunjungi serdadu yang telah berkorban bagi negara di fasilitas militer AS sebagai bagian dari tur kampanye. Dalam pernyataan kedua yang dibuat oleh pensiunan jenderal yang juga penasihat Obama, Scott Gration, disebutkan larangan Pentagon itu.

Juru bicara Obama, Robert Gibbs, kepada wartawan mengatakan bahwa perjalanan dari Berlin ke Ramstein telah dirancang selama beberapa pekan. Dalam rencana itu, Obama akan meninggalkan sebagian besar staf dan reporter di bandara saat ia mengunjungi rumah sakit itu. Hal itu untuk menghindari kesan bahwa kunjungan itu merupakan bagian dari kampanye. Tetapi ketika Pentagon melarang, rencana itu langsung dibatalkan.

Juru bicara Pentagon, Bryan Whitman mengatakan, Obama memang harus menaati peraturan Departemen Pertahanan soal aktivitas politik. Namun, kata Whitman, Obama tidak pernah diberitahu bahwa ia tidak boleh mengunjungi rumah sakit itu.


SAS
Sumber : AP

Tidak ada komentar: